Penyebab Overheating pada Mesin Mobil

Penyebab Overheating pada Mesin Mobil- Overheating adalah sebutan untuk kendaraan yang mengalami panas berlebih yang ditandai dengan menyalanya lampu indikator temperature pada dashboard.

Namun nyatanya sebagian orang kadang tidak mengetahui mengenai lambang-lambang yang tertera pada indikator.

Alhasil ketika lampu indikator temperatur mobil menyala mereka tetap memacu mobil alih alih menghentikan kendaraan. Hal ini akan menyebabkan mobil mogok seketika dan asap putih akan keluar dari bagian kap mesin kendaraan.

Jika sampai terjadi overheating kadang terjadi pula kerusakan serius di bagian engine. Perlu kalian ketahui kerusakan pada bagian engine akan memakan biaya yang tidak murah.

Karenanya sebagai pemilik kendaraan kalian harus tau hal-hal apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya overheating pada mobil.

Identifikasi Terjadinya Overheating

Berikut merupakan identifikasi komponen pada sistem pendingin kendaraan yang berkaitan langsung dengan terjadinya overheating, jika pada komponen tersebut terjadi malfungsi.

1. Tutup Radiator (Radiator Cap) Rusak

Tutup radiator (Radiator Cap) merupakan bagian penting dari sistem pendingin kendaraan. Tutup radiator berada pada bagian atas radiator. Berfungsi untuk memelihara tekanan didalam radiator.

Ketika engine sudah mencapai suhu kerjanya maka kenaikan suhu akan berbanding lurus dengan kenaikan tekanannya. Tekanan ini akan terus dijaga oleh tutup radiator. 

Pada tutup radiator terdapat 2 buah katup yaitu katup tekanan dan katup vakum. Pada dasarnya katup pada radiator ini berfungsi untuk memelihara volume air pendingin dan tekanan didalam radiator.

Dimana katup tekanan akan membuat  air pendingin disalurkan ke reservoir tank pada saat tekanan di dalam radiator naik (melebihi tekanan standar yang sesuai spesifikasi). Selanjutnya katup vakum akan membuat air pendingin yang ada di reservoir tank kembali masuk ke radiator ketika kondisi mobil dalam keadaan dingin, untuk terus menjaga volume air di dalam system.

Untuk itu periksalah secara berkala tutup radiator (radiator cap) dari kemungkinan kerusakan pada bagian-bagian tutup radiator.

2. Sensor Temperatur (Water Temperatur Sensor) Rusak

Fungsi dari water temperatur sensor pada sistem pendingin adalah mendeteksi suhu air pendingin pada berbagai kondisi.

Jadi pada kendaraan yang sudah menggunakan teknologi system EFI (system control elektronik). Untuk melakukan pendeteksian biasanya ditempatkan sensor-sensor pada bagian kendaraan. Salah satu jenis sensor yang dipasang adalah sensor suhu. 

Kerja dari WTS ini tentu terintegrasi dengan perangkat elektronik lain pada kendaraan seperti ECU dan juga aktuator. Nyatanya pada kondisi mesin panas WTS akan mendeteksi suhu air pendingin dan mengirimkan sinyal berupa tegangan ke ECU. ECU akan membaca hasil pendeteksian ini dan melakukan kalkulasi untuk kemudian mengeluarkan output tagangan ke injektor.

Selain memberikan sinyal tegangan ke injektor ECU juga akan memberikan tegangan pada kipas radiator dan membuat kipas berfungsi. Pada beberapa kendaraan sensor suhu digunakan untuk mengaktivasi kipas radiator

Jika sensor suhu ini mengalami kerusakan maka sinyal tidak dapat dikirim dengan tepat ke ECU. Kerusakan pada sensor ini akan membuat kipas radiator tidap bisa berfungsi dan dapat menjadi penyebab utama terjadinya overheat.

3. Sirip Radiator Tersumbat

Sirip radiator adalah bagian yang akan melepas panas yang diserap dari air radiator ke udara sekitar. Proses pelepasan panas ini dibantu dengan kipas radiator.

Pada radiator, semakin lebar sirip-siripnya maka semakin mudah proses pelepasan panas dari radiator ke udara sekitar. Jika pelepasan panas dapat berjalan lancar tentunya temperatur mesin dapat dijaga dalam batasan suhu yang normal.

Overheating bisa terjadi ketika sirip-sirip pendingin pada radiator tersumbat karena benda-benda kecil semacam debu, kerikil. Selain itu kerusakan pada sirip baik itu penyok maupun berlubang dapat meningkatkan kecenderungan terjadinya overheating pada mesin.

4. Tidak Menggunakan Collant

Penggunaan air biasa tidak direkomendasikan pabrikan. Standar pabrikan merekomendasikan cairan pendingin yang bersirkulasi di dalam sistem pendingin adalah cairan coolant. Kenapa coolant apa bedanya dengan air biasa?

OK jadi air coolant adalah air yang sudah mengalami deionisasi dan demineralisasi. Ini membuat coolant bebas dari mineral dan kotoran. Selain itu coolant juga ditambahkan corrosion inhibitor yang merupakan bahan kimia tambahan sebagai anti karat (jadi tidak merusak senyawa logam pada sistem dan radiator).

Penambahan zat additive lain seperti anti freeze membuat coolant bisa digunakan pada kondisi suhu dingin, dimana air biasa akan membeku. Memiliki titik didih yang lebih tinggi dari air biasa dan titik beku lebih rendah merupakan salah satu kelebihan dari coolant. 

Bahan tambah (additive) anti-freeze berfungsi untuk mencegah air pendingin membeku pada saat suhu mencapai 0 derajat Celcius dan mencegah air mendidih pada saat suhu mencapai 100 derajat Celcius. Selain itu anti-freeze juga akan membantu mendinginkan air saat air mencapai titik didihnya. 

5. Kipas Radiator tidak Berfungsi

Kipas radiator terletak dibelakang radiator yang berfungsi untuk membantu aliran udara dari depan radiator melintasi sirip-sirip radiator sehingga proses pelepasan panas dari radiator keudara sekita dapat berjalan lancar.

Walaupun saat kendaraan berjalan cepat kipas radiator tidaklah terlalu dibutuhkan, makanya pada beberapa mesin mobil modern kipas radiator secara otomatis tidak berputar (mati). Kipas radiator sangat dibutuhkan terutama saat putaran idle dan putaran lambat ketika itu udara dingin tidak begitu baik mengalir melewati gril dan radiator.

Periksalah bilah-bilah kipas radiator dan motor (pada mesin tertentu) untuk memastikan pastikan bahwa udara mengalir melewati radiator dengan baik.

6. Pompa Air Macet

Pompa air terletak dibelakang kipas radiator. Fungsi dari water pump (pompa air) pada sistem pendingin kendaraan adalah memompa air pendingin ke seluruh sistem pendingin engine.

Water pump diputar oleh belt melalui puli atau drive gear dari engine, menyerap panas dari hasil pembakaran yang kemudian dialirkan menuju radiator untuk proses pelepasan panas ke udara. Periksalah water pump dari kemungkinan terjadi kerusakan pada gasket dan atau korosi.

7. Termostat Macet

Thermostat berfungsi sebagai pintu yang mengatur sirkulasi air pendingin. Pengaturan sirkulasi ini dapat mempercepat temperatur kerja, saat mesin masih dalam kondisi dingin (baru hidup) dan Mengatur peredaran/sirkulasi air pendingin.

Pada saat mesin belum mencapai temperatur kerja (80 – 90 derajat celcius) maka thermostat akan menutup aliran air dari water jacket ke radiator sehingga air pendingin hanya akan ber-sirkulasi di sekitar rongga-rongga mesin. 

Selanjutnya jika temperatur mesin mencapai suhu kerja maka thermostat akan membuka dan mengalirkan air pendingin menuju radiator.

Kerusakan pada thermostat akan berdampak pada kerusakan engine secara menyeluruh. Termostat yang macet (tidak membuka ketika suhu kerja engine tercapai) akan mebuat air radiator tidak akan bisa mencapai radiator untuk di dinginkan.

Hal ini membuat air akan semakin panas dan menguap, dan pada akhirnya dapat menyebabkan overheating.

8. Radiator Hose Tersumbat

Pada umumnya sistem pendinginan hanya memiliki dua buah saluran (hose) yaitu upper hose (saluran atas) dan lower hose (saluran bawah). Upper hose mengalirkan air panas dari mesin menuju ke radiator sedangkan lower hose mengalirkan air dingin dari radiator menuju ke mesin. Periksalah saluran-saluran ini dari kemungkinan cacat, bocor, dan menyusut.

Pada kasus tertentu terjadi penyusutan saluran radiator, hal tersebut karena kerusakan pada tutup radiator, tutup radiator yang rusak menciptakan kevakuman didalam radiator sehingga saluran radiator yang terbuat dari bahan lentur (karet) akan terhisap dan menyusut.

9. Kekurangan Cairan Pendingin

Cairan pendingin adalah darah dari sistem pendinginan, untuk itu keberadaannya merupakan hal mutlak yang tidak bisa di tawar. Jangan berhadap mesin dapat berjalan jauh jika sistem pendinginan kekurangan cairan.

Untuk itu pastikan volume cairan pendingin dalam jumlah cukup, kita dapat memeriksanya melalui radiator atau melalui tangki cadangan (reservoir tank). Akan lebih baik kita memeriksa jumlah cairan pendingin secara berkala setiap hari atau setiap akan menggunakan kendaaraan melalui reservoir tank.

10. Sabuk Penggerak (Driving Belt) Kendur

Sabuk penggerak atau sering disebut driving belt atau fan belt digunakan untuk meneruskan putaran dari poros engkol (crankshaft) ke pompa air (water pump). Jika driving belt kendur maka putaran dari pulley poros engkol tidak akan diteruskan dengan baik ke pompa air (water pump) sehingga putaran pompa air tidak akan maksimal, akibatnya sirkulasi cairan pendingin tidak berjalan lancar dan terjadilah overheating.

11. Kebocoran Saluran Pendinginan

Radiator dan water jacket dihubungkan dengan upper hose dan lower hose yang terbuat dari bahan karet. Saluran ini sangat rawan mengalami kebocoran terutama pada sambungannya yang hanya diikat menggunakan klem.

Pada saat cairan pendingin panas maka volume air bertambah dan terjadilah kompresi (tekanan naik) dan kemudian menyusut lagi saat mesin berhenti bekerja.

Perubahan inilah yang membuat saluran pendinginan kembang kempis, mengembang saat panas dan menyusut saat dingin. Hal ini membuat sambungan-sambungan saluran pendinginan yang terbuat dari bahan karet mengalami pergeseran dan bahkan klem-an yang mengikat saluran menjadi kendur. Periksalah secara berkala ikatan klem antara saluran pendingin dengan blok mesin dan radiator.

About admin

Over the past 4 years, I have gained valuable experience in writing articles. In carrying out the role as an article writer, I am accustomed to conducting in-depth research, analyzing information, and compiling writing with a clear and organized structure. I am also always committed to providing accurate, relevant and interesting content for readers.

Check Also

Cara Menjadi Freelancer Bagi Pelajar yang Patut di Coba

Gogosumo.com – Salah satu kewajiban seorang pelajar adalah menuntut ilmu setinggi mungkin. Namun, tidak sedikit  …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *