Bagaimana Jika Sekuritas Broker Saham Tutup Bangkrut atau Suspend

Gogosumo.com – Sekuritas broker saham tutup kemungkinan besar jadi berita yang mengerikan bagi para investor, khususnya instrumen investasi saham.

Seperti misalnya yang terjadi di tahun 2020 lalu, ketika izin usaha PT Recapital Sekuritas dicabut oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Perlu kamu ketahui, Recapital adalah salah satu perusahaan sekuritas yang jadi bagian dari Recapital Advisory.

OJK atau Otoritas Jasa Keuangan menjatuhkan sanksi pencabutan izin disertai denda karena Recapital Sekuritas telah melanggar sejumlah peraturan UU pasar modal tahun 1995.

Alhasil, perusahaan tersebut dilarang melakukan segala macam aktivitas sebagai perantara pedagang efek maupun penjamin emisi efek.

Ada beberapa pelanggaran yang dilakukan PT Recapital Sekuritas Indonesia. Salah satunya adalah informasi soal laporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan yang dinilai menyesatkan.

Lantas, bagaimana nasib nasabah jika sekuritas broker saham tutup bangkrut suspend?

Jika mengutip dari pengumuman resmi OJK, para nasabah Recapital Sekuritas diminta untuk melakukan pemindahbukuan efek.

Caranya dengan mengajukan semacam klaim kepada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia atau PT KSEI.

Pasalnya, perusahaan sekuritas terkait telah mengalihkan urusan administrasi atas kepemilikan saham nasabah kepada PT KSEI. Hal tersebut dilakukan sesuai perjanjian pengalihan Administrasi Rekening Efek.

Bukan hanya melalui PT KSEI, persoalan pemindahbukuan dana yang terdapat dalam rekening dana nasabah atau RDN juga bisa diurus PT Bank Central Asia Tbk cabang Menara BCA, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk cabang gedung BEI dan PT Bank CIMB Niaga Tbk cabang Sudirman.

Perlu digarisbawahi pula, bahwa uang nasabah yang tak digunakan untuk keperluan membeli saham akan tetap aman.

Sebab, sejak tahun 2012 lalu, otoritas pasar modal telah mewajibkan pembukaan rekening atas nama tiap-tiap nasabah berupa RDN.

Nah, rekening tersebut, terpisah dengan rekening dari perusahaan sekuritas.

Terdapat lembaga pelindung investor apabila sekuritas broker saham tutup

Di samping pelanggaran yang dilakukan PT Recapital Sekuritas sampai berujung pencabutan izin usaha, ada juga beberapa kasus lain yang tak kalah menghebohkan.

Salah satunya adalah kasus manipulasi dana nasabah oleh PT Antaboga Delta Sekuritas, PT Sarijaya Sekuritas, dan lain sebagainya.

Tentu saja, para investor publik turut dirugikan oleh perusahaan sekuritas tersebut karena membuat kapok dan tak ingin lagi berinvestasi di pasar modal.

Umumnya, para investor terkait merasa tidak aman. Itulah sebabnya, jumlah pemodal lokal tak menunjukkan peningkatan secara signifikan dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.

Kondisi itulah yang kemudian jadi alasan terbentuknya lembaga perlindungan dana investor.

Bahkan, ada banyak pembenahan yang juga dilakukan Self-Regulatory Organization seperti misalnya SID dan kartu AKSes.

Tujuannya untuk memberikan akses para investor agar lebih mudah memonitor aset yang dimiliki.

Investor Protection Funds atau IPF

Secara garis besar, pembentukan lembaga dana perlindungan untuk para investor ini telah disiapkan secara serius.

Sampai akhirnya terbentuk Investor Protection Funds atau IPF yang disebut PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia di tahun 2012 silam.

Perlu kamu ketahui juga, bahwa IPF adalah bagian dari proyek pengembangan infrastruktur pasar modal di Indonesia.

BEI tentu saja terlibat dalam proses pengembangan tersebut karena tujuannya memberikan perlindungan untuk investor ketika berinvestasi di pasar modal.

Nah, kehadiran Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia atau P3IEI diharapkan mampu membantu perkembangan pasar modal.

Adapun target dari jumlah pemodal adalah sekitar 2,3 juta investor. Tentu saja, target tersebut diharapkan bisa benar-benar tercapai.

Sebab, salah satu faktor utama yang membuat sebagian besar masyarakat Indonesia enggan berinvestasi saham adalah risiko kebangkrutan perusahaan sekuritas karena kesalahan pengelolaan dan kejahatan dari sang pemilik.

Dengan adanya P3IEI, maka tercipta perlindungan untuk para investor pemula maupun profesional.

Kendati demikian, mereka tetap memiliki banyak risiko investasi akibat pergerakan pasar dan juga perkembangan kinerja fundamental.

Untuk menghadapi kemungkinan tersebut, regulasi akhirnya menetapkan bahwa di setiap aset, investor akan diberikan perlindungan dengan cara pembentukan Dana Perlindungan Pemodal.

Dana tersebut berasal dari Indonesia Securities Investor Protection Fund atau SIPF.

Berdasarkan definisinya, SIPF merupakan suatu perusahaan yang jadi penyelenggara program Dana Perlindungan Pemodal.

Tentu saja, perusahaan ini juga diawasi oleh OJK atau Otoritas Jasa Keuangan.

Kriteria perlindungan dari SIPF

Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal akan melakukan berbagai aktivitas penanganan klaim untuk para pemodal memang yang kehilangan nasabah. Dengan syarat dan kondisi tertentu seperti di bawah ini:

  • Terjadi kasus kehilangan aset pemodal.
  • Custodian tak mampu mengembalikan aset pemodal yang telah hilang.
  • Bagi para custodian yang jadi Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan Efek dinyatakan tak mampu lagi melanjutkan kegiatan usahanya dan izin usahanya dicabut OJK.

Maksimum perlindungan dari SIPF

Berdasarkan keterangan SIPF, penggantian atas aset yang hilang maksimal sebesar Rp 100 juta untuk tiap pemodal dan Rp 50 miliar untuk tiap custodian.

Apa yang terjadi jika perusahaan sekuritas broker saham tutup berada di luar negeri, seperti AS?

Meskipun dikenal sebagai salah satu negara yang menerapkan semacam sistem ekonomi liberal, Amerika Serikat juga memiliki sejumlah kelembagaan yang lengkap.

Apalagi untuk keperluan melindungi para nasabahnya di sektor finansial. Dalam hal perbankan, AS juga memiliki Federal Deposit Insurance Corporation atau FDIC.

Sementara untuk pasar modalnya, AS memiliki Securities Investor Protection Corporation atau SIPC.

FDIC melindungi semua dana nasabah sampai dengan batasan tertentu, akan tetapi SIPC justru kebalikannya. SIPC tak menjamin semua dana investor dari risiko kerugian yang ada.

Menurut data yang beredar, SIPC telah mengeluarkan dana perlindungan hingga lebih dari USD 1,2 miliar sejak dibentuk oleh Kongres di tahun 1970 silam.

Nominal tersebut untuk mengembalikan dana sekitar USD 109 miliar milik 764 ribu investor.

SIPC terbukti secara nyata mampu memberikan solusi bagi para investor

Terbukti, kehadiran dari SIPC ini memang bisa dirasakan secara nyata oleh para pemodal.

Meski tak semua investor dilindungi oleh SIPC, tetapi 99 persen pemodal yang kehilangan dana mendapatkan kembali dana tersebut berkat SIPC.

Pada dasarnya, SIPC melindung para investor yang mengalami kehilangan dana akibat sekuritas broker saham tutup.

Bisa dibilang, SIPC merupakan lembaga terdepan yang berupaya mengembalikan surat berharga maupun uang tunai milik investor yang sebelumnya dikelola oleh perusahaan sekuritas terkait.

Dipastikan, tanpa adanya lembaga pengelolaan dana dan perlindungan investor seperti ini, pengembalian dana para investor bakal membutuhkan waktu cukup lama.

Sebab, harus melewati berbagai proses yang rumit seperti pengadilan dan penjualan aset.

Berkat penyelamatan perusahaan sekuritas, seluruh dana nasabah pun bisa diselamatkan melalui penjualan aset yang diambil alih SIPC.

Broker-broker nakal akan diproses secara hukum, sedangkan semua asetnya dikelola dan akan ditingkatkan nilai supaya mampu menutup segala kerugian.

Saat suatu sekuritas menunjukkan tanda-tanda kebangkrutan, maka SIPC akan meminta pihak pengadilan untuk menunjuk wali amanat guna melikuidasi perusahaan sekaligus melindungi investor.

Akan tetapi, tak semua perusahaan sekuritas yang bangkrut akan diambil alih. Pasalnya, ada beberapa kriteria khusus supaya dana perlindungan dari investor tak melahirkan moral hazard.

Begitu juga dengan para pemilik maupun direksi perusahaan sekuritas yang dengan sengaja merekayasa kerugian supaya perusahaan mereka diambil alih SIPC.

Intinya, dana dari SIPC ini tak boleh digunakan untuk keperluan pembayaran klaim kerugian akibat penipuan dari investor.

SIPC hanya mengambil alih perusahaan sekuritas yang benar-benar menderita kerugian akibat kesalahan pengelolaan, termasuk di antaranya kejahatan yang dengan sengaja dilakukan para pemilik maupun pengelola.

Tips terbaik untuk bertransaksi sekuritas secara aman

Ada beberapa tips yang perlu kamu ketahui terlebih dulu saat menjadi seorang investor saham guna memastikan dana dan saham tersebut aman berada di pengelolaan suatu perusahaan sekuritas. Di antaranya sebagai berikut:

Memiliki SID pada KSEI

Tiap-tiap nasabah yang hendak melakukan aktivitas jual beli saham wajib memiliki Single Investor Identification atau SID.

Berdasarkan keterangan dari OJK, para investor yang melakukan investasi pada produk pasar modal harus memiliki satu nomor SID.

Jika diibaratkan, SID seperti halnya nomor KTP yang berguna untuk melakukan kegiatan investasi di suatu pasar modal.

Nah, SID tersebut diterbitkan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia atau KSEI.

Berkat kehadiran SID, apabila suatu sekuritas broker saham tutup atau bermasalah, nasabahnya tetap bisa dengan mudah mengalihkan saham ke sekuritas lain. SID inilah yang nantinya digunakan sebagai identifikasi.

Apabila hendak melakukan jual beli saham, tetapi perusahaan sekuritas tak menyediakan SID, maka kamu patut curiga.

Sebab, tanpa kehadiran SID, maka kamu sebagai nasabah tak akan pernah tercatat di KSEI. Biasanya, pendaftaran SID ini dilakukan bersamaan dengan proses pembukaan rekening saham di sekuritas terkait.

Melakukan pendaftaran AKSes KSEI

Setiap kepemilikan saham harus tercatat dalam sub-rekening yang terpisah dari rekening broker. Tujuannya untuk mengamankan saham dan dana milik nasabah saat sekuritas saham broker tutup ataupun bermasalah.

Cara paling mudah mengetahui sekaligus memonitor apakah dana dan saham yang disimpan terpisah dari broker adalah melakukan pendaftaran pada AKSes KSEI.

Dengan begitu, kamu bisa melihat seluruh saldo, aktivitas mutasi saham dan juga uang yang dimiliki.

Membaca perjanjian secara seksama

Ketika dilakukan pembukaan rekening melalui suatu perusahaan sekuritas, kamu harus menandatangani perjanjian pembukaan rekening. Di dalam perjanjian tersebut telah diatur berbagai aspek perlindungan nasabah.

Jadi, alangkah baiknya jika kamu membaca perjanjian tersebut secara seksama agar mengetahui seperti apa dan cara perlindungan nasabah yang diberikan.

Memilih perusahaan sekuritas yang resmi dan terpercaya

BEI telah mengantongi sejumlah data perusahaan sekuritas yang memang resmi dan berizin OJK untuk melakukan beragam aktivitas jual beli saham.

Dengan begitu, mereka diawasi secara ketat untuk tetap mengikuti ketentuan dari BEI maupun OJK. Oleh sebab itu, kamu harus memastikan melakukan jual beli saham melalui sekuritas resmi karena lebih terjamin keamanannya.

Memantau MKBD perusahaan sekuritas

Ketahuilah, salah satu indikator kesehatan sekuritas adalah besar modal. Nah, modal sekuritas ini disebut dengan istilah MKBD.

Di setiap harinya, BEI selalu menyediakan data MKBD sehingga kamu bisa mengeceknya melalui situs resmi BEI. Pastikan saja, nilai MKBD tersebut berada di atas ketentuan minimum BEI.

Diversifikasi

Sebenarnya, prinsip investasi dalam mengelola risiko adalah melakukan diversifikasi. Tentu saja, prinsip tersebut juga berlaku pada sekuritas.

Jadi pastikan, kamu membuka beberapa akun di berbagai sekuritas guna meminimalkan risiko. Artinya, kamu tidak boleh hanya terkonsentrasi pada satu sekuritas saja.

Melakukan pemindahan sekuritas

Kamu tak boleh ragu untuk pindah sekuritas jika memang dirasa perlu. Tentu bakal jauh lebih baik berhati-hati daripada harus menghadapi masalah pelik di kemudian hari.

Apalagi, proses pemindahan sekuritas saat ini sangat murah dan mudah. Kehadiran KSEI juga membuat perpindahan bisa dilakukan secara tepat dan cepat.

Demikian tadi ulasan singkat mengenai berbagai informasi jika suatu perusahaan sekuritas broker saham tutup, bangkrut, atau suspend. Semoga bermanfaat ya!

About admin

Over the past 4 years, I have gained valuable experience in writing articles. In carrying out the role as an article writer, I am accustomed to conducting in-depth research, analyzing information, and compiling writing with a clear and organized structure. I am also always committed to providing accurate, relevant and interesting content for readers.

Check Also

Cara Menghitung Keuntungan dan Kerugian Investasi Kripto Anda

Cryptocurrency adalah mata uang digital yang menggunakan teknologi kriptografi untuk mengamankan dan memverifikasi transaksi serta …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *