Strategi Trading Saham menggunakan Bollinger Bands

Bollinger Bands adalah indikator analisa teknikal yang dikembangkan oleh seorang trader teknikal bernama John Bollinger bertujuan untuk memberikan informasi mengenai level jenuh beli (overbought) dan level jenuh jual (oversold).

Selain itu, Bollinger Bands juga dapat mengidentifikasi volatilitas yang terjadi di pasar.
Komponen dari Bollinger Bands terdiri dari Moving Average (20) dan Double Standard Deviation:

  1. Middle Band (garis tengah) – Moving Average 20 (MA20) = Harga rata-rata dalam 20 hari terakhir bertujuan memberikan informasi mengenai trend.
  2. Upper and Lower Band (garis atas dan bawah)– Standard Deviation = Mengukur lebarnya pergerakan harga dari harga rata-rata, bertujuan untuk memberikan informasi mengenai volatilitas dan titik jenuh (oversold dan overbought).

Konsep Trading

Pada dasarnya, jual dan beli menggunakan bollinger bands ini dilakukan apabila harga menyentuh garis atas dan bawah standard deviation seperti yang kita lihat pada gambar di bawah ini:
Dengan melihat gambar di atas, konsep dasar trading menggunakan bollinger bands hanya perlu menunggu ketika harga menyentuh garis terbawah (oversold) dan melakukan jual ketika harga menyentuh garis yang teratas (overbought) hal ini dapat diartikan harga telah sampai kepada level ‘murah’ dan ‘mahal’ berdasarkan perhitungan statistik.

Walau mempunyai akurasi yang tinggi, Bollinger Bands juga mempunyai risiko untuk tidak memantul ketika menyentuh standard deviation atas/bawah dengan alasan seperti gejolak pasar.

Strategi Trading

Oleh karena terdapat risiko seperti yang disebutkan di atas, mempunyai pengetahuan mengenai simple price action, pola candlestick dan Fibonacci Retracement dapat membantu mempertajam analisa trading menggunakan Bollinger Bands.

  1. Menggabungkan Bollinger Bands dan teknik pola candlestick

Pola candlestick ada berbagai macam, yang bullish dan yang bearish. Apabila anda mengetahui beberapa dari mereka, maka hal tersebut dapat meningkatkan performa dari trading anda. Contohnya seperti gambar di bawah ini ketika kita memadukan candlestick yang bersifat bearish dengan indikator Bollinger Bands:
Diambil dari chart TPIA (PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.) bulan September 2022, pola candlestick Hanging Man yang merupakan pola bearish yang memberikan sinyal harga mempunyai potensi untuk turun. Kembali ke gambar di atas, kita dapat melihat posisi candlestick tersebut yang sudah berada di luar dari garis teratas Bollinger Bands. Dalam contoh ini, kita dapat melihat harga turun.

  1. Menggabungkan Bollinger Bands dan simple price action

Simple price action adalah metode trading yang menitikberatkan pergerakan harga uptrend, sideways dan downtrend. Apabila anda dapat mendeteksi pergerakan harga tersebut, memadukannya dengan Bollinger Bands dapat menambah performa analisa teknikal anda. Mari kita lihat gambar di bawah ini:
Gambar diambil dari chart AMRT (PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk.) di bulan Juni 2021. Kalau melihat dari gambar dia atas, terdapat pola chat triangle yang merupakan bagian dari strategi simple price action. Ketika harga menembus (breakout) garis atas pola tersebut berbarengan dengan breakout yang terjadi pada garis bollinger band atas harga semakin naik.

Disclaimer

Harap menggunakan manajemen risiko yang baik ketika menggunakan strategi trading Bollinger Bands di atas ya.

About admin

Over the past 4 years, I have gained valuable experience in writing articles. In carrying out the role as an article writer, I am accustomed to conducting in-depth research, analyzing information, and compiling writing with a clear and organized structure. I am also always committed to providing accurate, relevant and interesting content for readers.

Check Also

Saham VS Forex! Apa Perbedaan Saham dan Forex? Ini Penjelasannya!

Gogosumo.com – Saat ini, tentunya setiap orang memiliki pertanyaan yang berbeda-beda ketika melihat judul yang …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *